Totto-chan berhenti melangkah
ketika melihat gerbang sekolah baru itu. Gerbang sekolahnya yg dulu terbuat
dari pilar-pilar beton yg halus. Nama sekolah tertera di sana dengan
huruf-huruf besar. Tapi gerbang sekolah baru ini hanya terdiri atas dua batang
kayu yg tidak terlalu tinggi. Kedua batang itu masih ditumbuhi ranting dan
daun.
“gerbang
ini tumbuh,” kata totto-chan “mungkin akan terus tumbuh sampai lebih tinggi
dari tiang telepon!”
Kedua
“tiang gerbang” itu memang pohon hidup, lengkap dengan akar-akarnya. Ketika
berjalan mendekati tiang-tiang tersebut, totto-chan harus memiringkan kepalanya
untuk membaca nama sekolah, karena nama papanya terpasang miring akibat tertiup
angin.
“TO-mo-e
Ga-ku-en.”
Totto-chan
hendak bertanya pada mama apa artinya “Tomoe”, tapi matanya melihat sekilas
sesuatu yg membuatnya mengira dirinya bermimpi. Dia berjongkok lalu mengintip
ke balik semak-semak agar bisa melihat lebih jelas. Dia tidak bisa mempercayai
penglihatanya.
“mama,
itu kereta sungguhan, ya? Di sana, di halaman sekolah!”
Untuk
ruang kelas, sekolah itu menggunakan enam gerbong kereta yang sudah tidak terpakai. totto-chan merasa seperti
sedang bermimpi. Bersekolah di gerbong kereta!
Deretan
jendela di gerbong-gerbong itu berkilauan di terpa sinar matahari pagi. Tapi
sepasang mata gadis cilik berpipi merah jambu yang memandanginya dari balik
semak-semak lebih bercahaya lagi.
Mama merasa khawatir krntotto-chanpernah
di keluarkan dari sekolah, meskipun dia baru mulai bersekolah. Sungguh aneh,
baru kelas satu SD sudah dikeluarkan dari sekolah.
Kejadian
seminggu yg lalu. Mama di panggil wali kelas totto-chan yg langsung berbicara
tanpa basa-basi. “putri anda mengacaukan kelas saya. Saya terpaksa meminta anda
memindahkan ke sekolah lain.” Kemudian ibu guru muda yg manis itu mendesah.
“kesabaran saya benar-benar sudah habis.”
Mama
kaget sekali. Apa yg dilakukan totto-chan hingga mengacaukan seluruh kelas?
Pikirnya menebak-nebak.
Sambil
mengedip-ngedip gugup dan merapi-rapikan rambutnya yg di potong pendek model
laki-laki, guru itu menjelaskan, “ya, misalnya, dia membuka dan menutup mejanya
ratusan kali. Saya sudah menjelaskan bahwa murid2 tak boleh membuka dan menutup
mejanya kecuali untuk mengambil atau memasukan sesuatu. Eh, putri anda malah
jadi terus-terusan mengeluarkan dan memasukan sesuatu-- mengeluarkan atau
memasukan buku catatan, kotak pensil, buku pelajaran, atau apa saja yg ada di
mejanya.
“misalnya,
wkt pelajaran menulis abjad, putri anda membuka meja, mengeluarkan buku
catatan, lalu menutup meja dengan membantingnya. Kemudian dia membuka meja
lagi, memasukan kepalanya, mengeluarkan pensil, cepat2 membanting tutupnya,
lalu menulis ‘A’. kalau tulisannya jelek atau salah, dia akan membuka meja
lagi, mengeluarkan penghapus, menutup meja, menghapus huruf itu, kemudian
membuka dan menutup meja lagi untuk menyimpan penghapus—semua itu dilakukan
dengan cepat sekali.
“ketika
sudah selesai mengulang menulis ‘A’, dia memasukan kembali semua peralatannya
ke bawah meja, satu per satu. Dia memasukan pensil, menutup meja, lalu
membukanya lagi untuk memasukan buku catatan. Kemudian, ketika dia sampai ke
huruf berikutnya, dia mengulang semuanya—mula-mula buku catatan, lalu pensil,
lalu penghapus—setiap kali melakukan itu dia membuka dan menutup mejanya. Itu
membuat saya pusing. Tapi saya tak bisa memarahinya karena dia selalu membuka dan
menutup mejanya dengan alasan yg benar.”
Bulu
mata panjang guru itu bergetar samakin cepat ketika dia membayangkan kejadian
yg dicertiakannya.
Tiba-tiba
mama mengerti mengapa totto-chan sering sekali membuka dan menutup mejanya. Dia
ingat bagaimana bersemangat totto-chan wkt pulang sekolah di hari pertama.
Katanya, “sekolah asyik sekali! Mejaku di rumah ada lacinya yg bisa di tarik,
tapi meja di sekolah ada tutupnya yg bisa di buka keatas. Meja itu seperti
peti, dan bisa menyimpan apa saja di dalamnya. Keren sekali!”
Mama
membayangkan totto-chan yg dengan riang membuka dan menutup meja barunya. Mama
tidak mengaggap itu perbuatan nakal. Lagi pula, totto-chan pasti akan berhenti
melakukan jika sudah bosan. Tapi mama hanya berkata begini pada ibu guru, “akan
kunasehati dia tentang hal itu.”
Nada
suara guru itu meninggi ketika melanjutkan, “saya tdk akan hilang kesabaran
kalau hanya itu masalahnya.”
Mama
jadi salah tingkah ketika guru itu mencodongkan badanya ke depan. “kalau dia
tdk membuat kegaduhan dengan mejanya, dia berdiri. Selama jam pelajaran!”
“berdiri?di
mana?” Tanya mama kaget.
“di
depan jendela,” jawab guru itu ketus.
“kenapa dia berdiri di depan
jendela?” Tanya mama heran.
“agar
dia bisa memanggil pemusik jalanan!”guru itu nyaris menjerit.
Inti
cerita guru itu adalah, setelah satu jam membuka menutup mejanya, totto-chan meninggalkan
tempat duduknya lalu berdiri di depan jendela, memandang ke luar. Kemudian,
ketika guru itu mulai berfikir selama totto-chan tidak membuat keributan biar
saja dia berdiri di sana, gadis cilik itu tiba-tiba memanggil pemusik jalanan
yg berpakaian kumuh.
Sesuatu
yg membuat totto-chan senang tapi bagi gurunya menjengkelkan yaitu kenyataan
bahwa kelas mereka terletak di lantai dasar dengan jendella menghadap ke jalan.
Antara dinding sekolah dan jalan yg hanya di batasi pagar tananman rendah.
Jadi, siapapun yg ada di dalam kelas bisa dengan mudah bercakap-cakap dengan
orang yg lewat di jalan. Ketika totto-chan memanggil mereka, para pemusik
jalanan itu langsung mendekati jendela kelas. Lalu, kata guru itu,totto-chan mengumumkan
kepada seisi kelas, “mereka datang!” dan anak2 berlarian ke jendela sambil
memanggil-manggil para pemusik itu.
“mainkan
lagu,” kata totto-chan. rombongan kecil itu, yg biasanya melewati sekolah tanpa
suara, memainkan musik mereka keras2 di depan murid-murid. Maka terdengarlah
lengking nyaring clarinet, bunyi gong, gendering, dan samisen—alat musik petik
khas jepang. Guru yg malang itu hanya bisa menunggu dengan sabar sampai
kegaduhan selesai.
Akhirnya,
setelah lagu selesai, para pemusik itu pergi dan murid-murid kembali ke tempat
duduk masing2. semua, kecuali totto-chan. ketika guru bertanya, “mengapa kau
tetap berdiri di depan jendela?”
Totto-chan
menjawab dengan sunguh2, ‘mungkin pemusik yg lain akan lewat. Lagi pula, saying
kan, kalau kita sampai tidak melihat rombongan yg tadi kembali.”
“sekarang
anda pasti bisa membayangkan betapa kelakuannya membuat kelas menjadi kacau,
kan?” kata guru itu emosi. Mama mulai bersimpati padanya ketika dang guru
meneruskan dangan suara yg semakin meninggi,” “lagi pula, selain itu….”
“apalagi yg
dilakukan?” Tanya mama dengan perasaan makin tak enak.
“apa lagi?” seru
guru itu. “kalau saja saya bisa menghitung apa saja yg dilakukannya, saya tidak
akan meminta anda memindahkanya ke sekolah lain.”
Guru itu berusaha
menenagkan diri, kemudian memandang mama lekat-lekat. “kemarin, totto-chan berdiri
di depan jendela seperti biasa. Saya terus mengajar, mengira dia menunggu para
pemusik jalanan itu. Tiba-tiba dia berteriak kepada seseorang, ‘hei, kau sedang
apa?’ dari tempat saya berdiri saya tidak bisa melihat siapa yg diajaknya
bicara, jadi saya hanya bisa menebak2 apa yg sedang terjadi. Kemudian dia
berteriak lagi, ‘kau sedang apa?’ dia tdk bicara pada seseorang di jalan tapi
pada seseorang yg berada entah di mana.
“saya
jadi penasaran dan mencoba mendengarkan jawaban, tapi tak ada yg menjawab.
Meskipun demikian, putri anda terus menerus berseru, ‘kau sedang apa?’ begitu
seringnya hingga saya tak bisa mengajar. Akhirnya saya pergi ke jendela untuk
melihat siapa yg diajak berbicara. Ketika menjulurkan kepala keluar jendela dan
mendongak, saya melihat sepasang burung wallet sedang membuat sarang di bawah
atap teritisan. totto-chan berbicara pada sepasang burung wallet!
“anda
tahu, saya memahami anak2 dan saya tidak mengatakan bahwa berbicara kepada
burung walet itu tidak masuk akal. Saya hanya merasa, tidaklah perlu bertanya
kepada sepasang burung wallet apa yg sedang mereka kerjakan ketika kita sedang
mengikuti pelajaran.”
Sebelum mama sempat membuka mulut
untuk meminta maaf, guru itu sudah melanjutkan, “ada lagi masalah di pelajaran
menggambar. Saya meminta anak-anak menggambar bendera jepang. Semua anak menggambar
dengan benar, tapi putri anda menggabar bendera angkatan laut—anda tahu kan,
yang bergambar matahari dengan garis-garis sinar. Biarkan saja, pikir saya.
Tiba-tiba dia mulai menggambar rumbai-rumbai di sekeliling bendera. Rumbai-rumbai!
Bayangkan, seperti rumbai-rumbai pada panji. Mungkin dia pernah melihatnya entah
dimana.
“sebelum
saya sadar apa yg dilakukannya, dia telah menggambarkan rumbai kuning sampai ke
pinggir kertas dan terus menggoreskannya di atas mejanya. Anda tahu, benderanya
dia gambar hampir sehalaman penuh, jadi tak ada tempat cukup untuk rumbai-rumbainya.
Dia mengambil krayon kuning lalu membuat ratusan garis yg menggores sampai
melewati pinggir kertas. Jadi, waktu dia mengangkat kertasnya, mejanya penuh
dengan coretan kuning yg tak bisa di hapus betapapun kerasnya kami berusaha.
Untunglah, garis-garis itu hanya memenuhi tiga sisi.”
Karena
bingung, mama cepat2 betanya, “apa maksud anda” hanya tiga sisi.”
Meskipun
tampak mulai capek, guru itu masih berusaha menjelaskan. “dia menggambar tiang
bendera di bagian kiri bendera, jadi rumbai-rumbainya hanya ada di tiga sisi
bendera itu.”
Mama
merasa agak lega. “oh, begitu, hanya di tiga sisi.”
Pada
saat itu, ibu guru berkata pelan, sambil memberi tekanan pada setiap kata yg
diucapkannya, “tapi sebagian besar gambar tiang bendera itu juga berada di luar
kertas, dan sekarang masih ada di meja.”
Setelah
berkata demikian, guru itu bangkit berdiri lalu mengucapkan kata2 penutup
dengan dingin, “saya bukan satu-satunya guru yg kesal. Guru di kelas sebelah
juga mendapat kesulitan.”
Jelas
mama harus melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah itu. Ini tidak adil bagi
murid2 yg lain. Mama harus mencari sekolah lain, sekolah yg bisa memahami dan
mengajari putri ciliknya untuk menyesuaikan diri dengan orang lain.
Sekolah
yg sedang mereka tuju ditemukan mama setelah mencari kemana-mana.
Mama
tidak bilang kepada totto-chan bahwa dia di keluarkan dari sekolah. Dia tahu, totto-chan
takkan mengerti mengapa dia di anggap telah berbuat salah dan mama tidak ingin
putrinya menderita tekanan batin, jadi diputuskannya untuk tidak memberi tahu totto-chan
samapi dia dewasa kelak. Mama hanya berkata, “bagaimana kalau kau pindah ke
sekolah baru? Mama dengar ada sekolahan yg sangat bagus.”
“baiklah,”
kata totto-chan setelah berfikir cukup lama. “tapi…”
Apa
lagi ini? Pikir mama. Apakah dia tahu bahwa dia di keluarkan dari sekolah?
Tapi
sesaat kemudian totto-chan hanya bertanya begini dengan riang, “menurut mama,
para pemusik jalanan akan melewati sekolah baruku, tidak?”
Mereka turun dari kereta oimachi
di stasiun jiyugaoka. Mama menggandeng totto-chanm elewati pintu pemeriksaan
karcis.totto-chan yang jarang sekali naik kereta, enggan mengulurkan karcisnya
yg berharga. Ia memegangi karcisnya erat-erat.
“bolehkah
aku menyimpannya?”totto-chan bertanya kepada petugas pengumpul karcis.
“tidak
boleh,” jawab petugas itu sambil mengambil karcis dari tangannya.
Totto-chan menunjuk kotak yg
penuh dengan karcis. “itu semua punyamu?”
“bukan,
itu milik stasiun kereta,” jawab petugas itu sambil mengambil karcis dari
orang-orang yg keluar stasiun.
“oh.”totto-chan
memandang kotak itu dengan penuh minat, lalu melanjutkan, “kalau sudah besar,
aku mau jadi penjual karcis kereta!”
Petugas
pengumpul karcis itu memandangnya untuk pertama kali. “anak laki-lakiku juga
ingin bekerja di stasiun kereta. Mingkin nanti kalian bisa bekerja sama-sama.”
Totto-chan
bergeser, menjauh selangkah agar bisa memandang si petugas pengumpul karcis.
Laki-laki itu bertubuh gemuk, berkacamata, dan kelihatan berhati baik.
“mmm.”totto-chan
berkacak pinggang dan mempertimbangkan gagasan itu dgn sungguh2. “ aku tak
keberatan bekerja dgn anakmu,” katanya. “aku akan memikirkannya. Tapi sekarang
aku sedang sibuk karena aku mau pergi ke sekolahku yang baru.”
Ia
lari ke tempat mama menunggu sambil berteriak, “aku ingin menjadi penjual karcis!”
Mama
tdk kaget. Dia hanya berkata, “kukira kau ingin menjadi mata-mata.”
Berjalan
sambil memegangi tangan mama,totto-chan ingat, sampai kemarin dia masih yakin
ingin menjadi mata-mata. Tapi asyik jg kalau harus mengurusi sekotak penuh
karcis kereta !
“aku
tahu!” gagasan hebat terlintas di kepalanya. Dia menengadah memandang mama,
lalu berteriak keras-keras, “bukankah aku bisa jadi penjual karcis yg
sebenarnya mata-mata?”
Mama
tdk menjawab. Wajah cantiknya yg di tudungi topi felt berhiasakan bunga2
mungil tampak serius. Sebenarnya mama sangat cemas. Bagaimana kalau sekolah
baru itu tidak mau menerima totto-chan? Dia memandang totto-chan yg
melompat-lompat sepanjang jalan sambil berbicara pd dirinya sendiri.totto-chan tidak
tau mama merasa khawatir. Jadi ketika mata mereka bersitatap dia berkata
riang,”aku berubah pikiran. Aku akan bergabung dengan kelompok pemusik jalanan
yg selalu berkeliling sambil mengiklankan toko2 baru!”
Suara
mama terdengar putus asa ketika berkata, “ayo cepat! Kita bisa terlambat. Kita
tdk boleh membuat kepala sekolah menunggu. Jangan ceriwis. Perhatikan jalanmu
dan berjalanlah dengan benar.”
Di
depan mereka, di kejauhan, gerbang sebuah sekolahn kecil mulai kelihatan.
episode 1....
(by tetsuko kuroyanagi)
Ibu guru menganggap totto-chan
nakal, padahal gadis cilik itu hanya punya rasa ingin tahu yg besar. Itulah
sebabnya ia gemar berdiri di depan jendela selama pelajaran berlangsung. Karena
para guru sudah tidak tahan lagi, akhirnya totto-chan dikeluarkan dari sekolah.
Mamapun
mendaftarkan totto-chan ke tomoe gakuen.totto-chan girang sekali, di sekolah
itu para murid belajar di gerbong kereta yg dijadikan kelas. Ia bisa belajar
sambil menikmati pemandangan di luar gerbong dan membayangkan sedang melakukan
perjalanan. Mengasikan sekali, kan ?
Di tomoe, para murid juga boleh mengubah urutan pelajaran sesuai keinginan mereka. Ada
yg memulai hari dengan belajar fisika, ada yang mendahulukan menggambar, ada yg
ingin belajar bahasa dulu, pokoknya sesuka mereka. Karena sekolah itu begitu
unik,totto-chanpun merasa kerasan.
Walaupun
belum menyadarinya,totto-chan tidak hanya belajar fisika, berhitung, musik,
bahasa, dan lain-lain di sana. Ia juga mendapatkan banyak pelajaran berharga
tentang persahabatan, rasa hormat dan menghargai orang lain, serta kebebasan
menjadi diri sendiri.
Seorang yang ku kenal, teman,
kawan bahkan sahabat…..
Selalu berjuang tanpa henti…..
Walau tubuh nya seperti tak
mampu…..
Rasa letih, lelah, yang ia rasa
Hanya mampu ia tunjukan dengan
wajah yang tersenyum……
Seorang
yang ku kenal pendiam….
Namun
tegar dalam menghadapi alur dari kehidupan ini….
Ku kenal kau saat di bangku
sekolah menengah pertama….
Satu ruangan dengan mu serasa tak
begitu lama…
Namun cukup bagi ku untuk pernah
mengenal mu…
Seorang yang pintar namun tak
banyak yg mengetahui….
Rendah hati yang kau miliki
membuat mu tak begitu terkenal…
Saat di bangku sekolah menengah
umum …
Ku tau kau pun masih sama dengan
ku…
Walau qt tak pernah dalam satu
ruangan yang sama…
Namun tetap …ku pernah mengenal
mu….
Disaat
bangku perguruan tinggi pun kau masih tetap sama….
Tercatat
sebagai salah satu mahasiswa perguruan tinggi negri di bandung…
Tetap
tersenyum dan rendah hati….
Begitu lama ku tak menyadari qt
tak pernah bertemu….
Ya …sejak di bangku sekolah
menegah umum….
Qta tak pernah bertemu…
Saat kau pergi merantau ke pulau
sebrang,
untuk melaksanakan tugas mulia
yang engkau emban dari tempat mu mencari ilmu..
Tak lama memang kau disana….
Tiga bulan lamanya kau harus
membagi ilmu mu…..
disaat tugasmu telah selesai…
kau masih sempat dan menyempatkan
diri singgah di tempat ku sementara disana…
walau pun hanya beberapa hari
sebelum kepulangan mu ke tempat asalmu….
akhirnya ku, kau dan kita dapat
bertemu….
Di tempat ku mencari ilmu ini……
Tak lama memang kawan…
Namun itu cukup untuk mengenal
Maaf hanya ada….
Tempat
yang seadanya…
Makanan
yang seadanya…
Seadanya
yang sebenarnya…
Namun kau tersenyum….
Ini lebih dari seadanya
Di banding dengan tempat tugas
yang ia emban selama 3 bln….
Tak lama memang kau disana….
Tiga bulan lamanya kau harus
membagi ilmu
Namun cukup bagi ku pernah
mengenal mu…
Saat
kau baru sampai…
Banyak
cerita yg kau berikan selama 3 bln kau mengajar….(kab.ketahun)
Cerita
yang susah sampai cerita yang membuat kau tertawa dengan sendirinya…
Cukup
kawan mandilah masih ad wkt beberapa hari untuk bercerita
Sebelum
engkau cek in dan lepas landas meninggalkan kota ini…(mqn tak kembali)
Akhirnya kau tau kampus ku…
walau tak semua ku tunjukan
karena masalah waktu….
Rasanya bermain basket di sore
hari….
Cerita murid-muridmu saat
pelepasan mu….
Akhirya kau pun prg setalh bbrp
hari di kota ini (kota bgkoeloen)
Saat itu kau masih tersenyum…..
Cukup lama rentang waktu kita
bertemu …
Saat itu 2010 dan saat ini 2012….
Akhirnya ku mengunjungi mu…
Namun agak berbeda….
Kau terlihat lesu dan lemas saat
itu…
Ya karena saat itu kau sedang
sakit…..
Namun sudah agak baikan kau
berucap …..(dengan tersenyum…)
karena bisa berjalan sedikit demi
sedikit….
Saat ku mengujungi mu tuk yang ke
dua kali…
Kau pun masih agak tampak lesu
walau tak selesu saat pertamu
kali ku bertemu diri mu waktu lalu
saat itu ….saat beberap hari
selepas bulan suci….
Ku tak curiga apapun karena kau
sudah tampak agak sehat….
Beberapa lama kemudian kau pun
beraktifitas kembali ke bandung….
Menyelesaikan beberapa hal yg
belum selesai….
Ya…tinggal sedikit
kawan….perjalananmu untuk menempuh gelar itu…
Sempat berkomunikasi walau hanya
dengan tulisan…
Namun beberapa hari ini ku
bertanya tak pernah membalas…
Semangat kawan mungkin kau sedang
sibuk…..
Pada akhirnya ku mendapat kabar
bahwa kau telah…..
T i a d a
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Tak banyak ucap….
Karena ku tak percaya….
Org yg pertama mengabari ku
justru org yg selalu ia tanyakan kabarnya,….
Ku hanya
Tak tau
Apa
Tak mungkin
Terakhir ia tersenyum dan tak
banyak bercerita….
Saat bertemu,,,,
Ku coba tuk mencari tau…
Dan teryata pagi itu ku temui
tempat tinggal yang baru untuknya,,,,
Tempat ia berbaring…..
Ku msih tak percaya….
Saat ku lihat tanah yang masih
basah…..
Dan nama yang tak asing bagi ku
tertulis disana….
Ku..
Hanya…
Diam…
Ku pun cb tuk tersenyum
Karena ia tak pernah mengeluh
tentang hidupnya….
Ku coba tersenyum
Karena ia selalu tersenyum
Ku cb tersenyum
Karena pasti saat ini ia
tersenyum
Pasti saat ini kau melihat sungai
yang airnya terbuat dari susu dan madu kawan…..
Tempat yang sengaja diberikan
untukmu
Entah dimana itu tempatnya…tapi
ku yakin itu…..
Tak perlu cemas kawan…
Karena kau tidak sendiri…..
Ini hanya masalah waktu….
Sampai saat itu aku, mereka atau
bahkan dia dan semua
Menyusul mu…..
Dan kau menyadarkan ku bahwa
Hidup ini terlalu singkat…..
bila hanya di gunakan untuk bersedih dan menyalahan diri sendiri dan orang lain......
terima kasih kawan..........
Note :
(Assalamualaikum, saya kakanya
pambudi utomo, ingin mengabarkan berita duka, pambudi utomo meninggal dunia
kemarin sore jam 16.30 di rumah sakit persahabatan. Saya mohon maaf bila
pambudi mempunyai salah yang di sengaja ataupun yang tidak di sengaja. (24 februari
2012))
Cerita punya cerita awal bulan
juli 2008 para pengelanan ketemu satu sama lain dan ga sengaja. akhirnya kumpul
dan ngejalanin kewajiban yang emang mesti dijalanin…..awal mula dan jadi titik
temu di rektorat………
Keliatannya rame tapi sebenernya
di kecamatan yang punya 6 desa ini mesti harus di bagi bagi berdasar sama
tempat tugas masing masing anggota. Jadi kurang lebih dan kalo ga salah kira
kira 7-6 orang dan kebetulan untuk rangers yang kebagian di tanjung bunian
sector J
jumlahnya 7.
Mulai dari mana yak….. tampat
para rangers ketemu lumayan jauh dari lokasi keberangkatan….waktu itu kita
nyewa mobil buat berangkat ke lokasi…. Sebelum berangkat malemnya sempet
brefing dulu dan ngumpulin barang di tempat salah satu anggota…..ya ngebahas
besok jam keberangkatan terus barang bawaanya gimana…..pokoknya ape aje dahhhhh…..
Dah pagi berangkat dah naek motor
ke sawah lebar …tampat kumpul sekaligus titik temu buat berangkat……wah masih
sepi kalo ga salah inget waktu itu…ckckckckckckckckc yah gara-gara numpang
berangkat jadi ikut aje dah…….
Kalo ga salah sampenya di lokasi
udah agak sore…tapi lumayan dapet durian euy dari kepala desa…pas banget
mommentnya..durenduren….
Baru sampe dan belum beres beres
dah banyak tamu yang dateng…..waduhhhhhhhh dah kaya semut aje ngerumunin
gula…ckckckckck cape cape cape…..perlu istirahat……
Nahhh akhirnya bisa juga makan
setelah tamu dah pada pulang……tidor tidor tidor….
tanjung bunian…..tepatnya desa
tanjung bunian kecamatan lungkang kule kabupaten kaur, agak sedikit kaget
soalnya belum pernah denger nama tempatnya apalagi pergi kesono…….wah-wah-wah
teryata eh teryata tempatnya jauh….di ujung dan terpencil banget…..untung udah
ada listrik yah walapun Cuma malem dan itu pun buat lampu doang…… awal mula
pertama tinggal dan kumpul masih agak canggung dan biasa-biasa aje….tiap orang
juga mikir mudah-mudahan cepet selesai ni misi dah kaga betah….. semua serba
ribet…mau mandi ribet….mau buang air kecil aja ribet….di sekre kita-kita belum
ada wc…..apa lagi sumur…….ga ada…….ribettttttttttttttttttttttt dah……. Minggu
pertama berat…..minggu ke dua dah ada mulai penyesuiaan…tiap malem brefing buat
ngomongin masalah yg ada….masalah kecil pun masuk di brefingin…ckckckckckckckck
masalah yg duduk di pojokan lah….yg diem tiap brefing lah…..yg males nemuian
warga lah…banyakkkkkkkkkkkkk dah poko na………banyak kejadian sampe masalah yg
udah jadi bumbu dalam rujak
kami…..masalah interen lah…cinta segitiga lah….pada cemburu sama kordes lah
gara-gara kordes kebanyakan waktu sama temen sendiri…padahal dulu akrab..sempet
satu kamar….ckckckckckck ada yg cengeng lah gara-gara di puji aja….ada yg
nangis lah gara-gara di sindir waktu brefing….ada yg cengeng lah waktu di
bilang jgn ngomong di belakang…..ko pada cengeng yak…hedeuhhhhhhhhhhhhhhhh ni
gara-gara cinta kordes ga buat mereka……….wah ribet juga dah kejadiannya…….
Ini nih tempat tinggal yg nampung
kami selama ngelakuin aktivitas di daerah lokasi.. sederhana tapi karena ke
iklasan yg punya kami bersyukur dan ditampung disana… mks mak….bak….
mudah-mudahan selalu sehat…..amin
Ni tempat tinggal kami……selama ngejalanin
aktivitas di lokasi di sini kami berkumpul, tinggal dan ngebahas semua kegiatan
dari masing-masing program yang udah dan mau di jalanin sama tiap prajurit……
sederhanan yak……di dalem ada ruang tamu….trus ruang tengah dengan 2
kamar…..dapur dan ruang masak….untuk ruang masak ni khusus hanya untuk kayu
baker aja…..tiap hari anak-anak cowo mesti piket untuk ngambil air untuk
kebutuhan nyuci….masak…..minum…..dan wc bagi kaum cewe….wehhhh enak banget
dahhhhhhhhhhhh…..maklumdi tempat kami ga ada sumber air dan wc…..jadi kalo
untuk buang hajat numpang2 di tempat tetangga untuk yg cewe…kalo yg cowo si
gampang di mana aje bisa wkwkwkwkwkwk ya ga furqon ali….hihihihihihihihihi
biasanya perut udah di setel untuk jadwal ngetem pukul 07-10 pagi…..nah paling
yg cewe pake aer buat buang aer kecil…..mana repot banget lagi kalo cewe buang
aer kecil waktu malem-malem….hedehhhhhhhhh ribet juga dunia ini……………
Untuk urusan air terkadang
cowo-cowo minta ke tetangga, jadi nimba dulu sampe jerigen-jerigen terisi
penuh…baru di angkut pulang….kira-kira satu trip perjalanan bawa 3-4 jerigen yg
muatan 20liter 2 buah sama 5 dan 10 liter…..wah-wah…..berat juga tugas cowo
neh……yg cewe ngapaian ya………….nah biasanya cewe2 ni yiapin masakan buat makan
pagi …siang….dan malem…dan mereka juga buat jadwal mereka sendiri…kapan mereka
masak..nyuci piring…dan yapu….asikkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Waduh ngapain tu tong mejeng di
depan pagi pagi buta gini……..
Sebelumnya sekre kami ga ada
pagar kaya di atas…..tapi alhamdulilah ya sudah ada… sesuatu banget……
Noh mendinga liat emak emak ke
ganjenan di bawah ni……wkwkwkwkwwkkw
Nah tu yg di
atas kenalin kordes tanjung bunian…..mas suratmin….ngapain tu… ngisi minyak
..kaga ada listrik yak wkwkwkwkwwk oh ya tu kaya kenal tangan yg megang jerigen
minyak……ckckckckckckckcinilah hidup dengan kondisi listrik tak selalu tersedia ,dengan
daya 450……wah wah wah…….numpang numpanggggggg…
aktivitas loka karya
desa….
Ayo siapa yang
mau pesen lagi……pesen-pesen….. pesen apa biar di catet……
Wah acara ini ibarat acara
perkenalan diri, maksud dan tujuan dating ke desa…….
Yah ibarat permisi ma masyarakat
situ….. acaranya malem dan yang buat oarng-orang binggung waktu cara mengundang
dan menginformasikan adanya acara pake kentongan kaya jualan bakso
gitu….bakso…bakso….eh salah maksudnya hamper sama kaya gitu…. Kentongan di
pukul sambil di bawa jalan keliling desa sambil teriak-teriak (maksudnya
ngomong) nanti malam ada pertemauan di balai desa….. unik kan………….
Malem nya kita di sambut ma
masyarakat dengan posistif dan antusias………….
Nah kenalin ni.
Kawan ane…..jago maen bola, jago ngaji, jago ceramah pokoknya jago dah…….pa kbr
antm sehat kah….
Perkenalkan
nama saya Furqon Ali…….
Hobby maen
bola atau olah raga…..
Lebih banyak
tertarik ikut organisasi ketimbang maen bola bekel……..
Aktivitas ngajar ngaji…..
Pak guru ali kebanyakan senyum
ni………….. jgn di ketawain dunkkkkkkk
Belajar…belajar….kak ajarin
dong…jgn ketawa aje bedue……ckckckckckckckck kak kenape keselek ciki yak………
pantesan cepet amat cikinya abis di toples….
Yukkk kita yanyi….eh salah ngaji
maksudnya………
Ini pada ngapain……bukannya ngajar
ngaji…. Malah ngeliatin…..
ku tersipu memandangnya………
Banyak juga anak bimbingan dari
pak ali ma bu eka yak………
Kenalin ni…
Nama saya eka darmayanti
Hobi……masak, apa aja dah yang
bisa di masak….
Seminar nasional tentang
kewirausahaan membuat empe-empe
Buat empe-empe…….liat yak bu gini
caranya……
Masukin tepung terus di aduk aduk
sampe empuk…abis itu didiemin sampe jadi empe-empe….tungguin yak bu sampe jadi
empe-empenya wkwkwkwkwkwkwkwkw……
Duh cape juga yakkkkk…….ibu-ibu
gulung terus….gulung….yang panjang yak bu biar enak……..wah emak-emak pada jago
semua yak urusan gulung menggulung,,,,,,,,,,
Emak-emak sekalian…..jadi kalo
ada suami ibu-ibu yang melakukan KDRT laporin aja sama satpam
terdekat……hehehehe
Yang lagi panel sama emak-emak ni
tentang KDRT serius amat mpokkkkk….
kenalin nama saya eka sondang
malau hobi masak dan beres-beres rumah……….
Ngajar juga termasuk hobi…..tapi ngehajarr
orang wkwkwkwkwkwk
kenalin nama saya eka sondang
malau hobi masak dan beres-beres rumah……….
Kebetulan ne lagi kumpul ma
emak-emak….yah numpang foto aje…….wkwkwkwkwkwkwkwk
Murah senyum dan tidak
sombong…….rajin menabung…..
Neh lagi asik ma pak ali buat
plakat desa……asikkkkkkkkkkkkkkkk
Ni anak-anak bimbingan kami…..
Acara 17san…….kalo g salah… yak
mpok…
Aktivitas pemasangan batas desa
Wah lagi pada ngapain bocah-bocah
tu…….
Turun kan harga……
Turun kan harga…….
Turun kan harga…….
kenalin ni nama saya
dian puspita
hobbi tidorrrrrrrrrr,
males-malesan…… tapi tuk uang rela kerja keras dah................
Aktivitas buat madding desa……
Masa kecil kurang bahagia yaa
mbak……
Gunting…tempel…guntung …tempel….
wah anak didiknya keren-keren juga
Pada lagi ngapain mpok…. Maen
congklak yak…..ko kaga ngajak-ngajak she……
Woyyyyyyy mau dibawa kemana tu ayunan………
perkenalkan nama saya
mbak Ana
hobi mengajar dan pengen jadi
guru, gemar memasak
Kenalin nama saya Je
Hobi kadang baca….kadang olah
raga…..kadang maen game dan kadang-kadang ga tau mau ngapain……
Lagi belajar computer pak……
Sok ngerti amat dah tu muka…
Padahal kaga ngerti kan…..
ko yg di poto Cuma ini…emak-emak
yg laen ya di sebelah kaga di kenaiin ckckckckckckck juru potonya gmn ni……
kondangan-kondangan
yokkkkk……
makan-makan…..
Waktunya mencari
bahan baku
untuk makan……nyok yari kinjing aei….kerang bahasa gaulnya…
Pagi-pagi dah bawa ember segala
she……pada mau kemana empok-empok dan mas-mas bro……oh ya yari lauk yak…kasian
banget mang dah abis uang dapur yak…….apa lagi ngehemat….tapi kayanya seru juga
dah maen di aer yari kinjing aii apa kerang she….. serba belepotan…ada yang
kepeleset segala….ada yang yemplung lah…… ada yg histeris lah…. Pokoknya ada
lah…..ckckckckckckck kehidupan emang keras…..sebelum sampe mesti yebrang bunian
river dulu….lewatin air tempat biasa orang-orang mandi…..nah kalau untuk nyari
kerang biasanya pagi menjelang siang gitu biar ga ada yang mandi..soalnya kalo
ada yg mandi bisa-bisa air ya butek dan kena marah ma orang yg lagi pada mandi
di aliran bawah….nah akhirnya sampe di bendungan kecil…..ya walaupun ga sama
kaya bendungan seluma tapi beda tipis ko (tipis situ relatif tergantung elu-elu
dah) wkwkwkwkwkwkwkw
Sampe siang juga
yarinya…….akhirnya dapet juga banyak se ember….wahhhhhh bisa buat sampe satu
minggu nih,,,,,dan akhirnya pulanggggggg lumayan akhirnya dapetnya…sebenernya
bukan dapetnya yg penting…..tapi waktu yarinya…..kondisinya… sama keadaanya
waktu itu…..buktinya semua seneng kayanya….walaupun kerang yg didapet dah di
olah atau dimasak tapi yg makan Cuma beberapa orang aj……..asikkkkkkkkkkkkkkkkkk
Biasanya sebelum ngejalanin
aktivitas kita semua sarapan dulu…nah ni menu sarapan pagi mie goring…..telur
ceplok dan biasanya ada sarden ya….kaya ya ga pernah berubah makananya dari
pagi ampe sore ….wkwkwkwkwkwkwkkwkwkwkwkwkwwk abis sarapan yang mau
ngajar…ngajar….yang mau buat mading…buat…yang mau tidur …ya tidur….
Wahhhhhhhh ini waktu yg di
tunggu-tunggu……..saatnya makannnnnnnnnnnnn yg lagi ga di sekre ayo pulang
dulu…yg lagi maen bola ayo pulang dulu…yg lagi di mesjid ayo pulang
dulu……makannnnnnnnnnnnnn………kumpul ma emak……wehhhhh makanan ya mewah
bangetttttttt dah …mie gorengggg…..telur goroeng…… sarden……
wkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkk jago-jago ya masaknya ………….
Biasanya yg udah salat magrib……yg
udah mandi….bis itu makan…. Nah abis makan biasanya kita ngisi waktu tuk maen
domino….kalah potong jari….eh salah kalah corettt…wkwkwkwkwkwkwkwkwk
Waktunya pergi mandi..
Rame amat mau mandi aje.
Wah kompak banget neh mau ke kule
aje…..ckckckckckckckckck jadi inget…. Waktu musim kemarau di sana susah banget
aer…..kalo mau ke kule mesti jalan kurang lebih 1 – 2 KM dan yang bikin
asikkkkkkkkk bukan Karen jauhnya aj tapi karena jalanya naek
turun….wkwkwkwkwkwkwk abisssssssss dahhhhhh kakiiiiiiiiii otot semua,,,,,,
bayangin aja kalo dua kali sehari……..ckckckckckckckckck
Air ya jernih dan bersih di bayar
pas dengan pengorbanan…….kalo jadwal yuci juga ada biasanya tapi ampun dah
jauhnya bawa ember yg di tumpuk-tumpuk pakean,,,,,,ceburrr…cebur….cebur ah……..
Kule………
Pada ngapain tu……
ckckckckckckckckckck
Kalo ga salah ini waktu mandi
sebelum berakhir tugas dan beres-beres barang yak…………….
speak……speak…….
Biar keliatan rajin….
wkwkwkwkwkwkwkwk
Wahhhhh kompak ya pada
Bantu-bantu buat plakat….. neh pada rajin semua……. Dari penyediaan kayu dan
papan sampe penyemprotan semuanya berjalan lancarrrrrrrrrrrrrrr
Potong-potong kayu…….buat huruf trus di potong-potong
dan tempel ke papan abis itu di cat dah……….dan ga lupa buat ngucapain makasi ma
bak yg dah Bantu yariin kayu untuk penyangga…….trus bantuin buat tapal batas
desa………..repot juga kalo ga ada bak……alhamdulilah ya sesuatu ……semua lancrr
walaupun agak telat dari waktu yg udah di tentuin (lama jadinya).
semangatttt….
semangattttttt
Pura-pura masang di depan foto……
Biar ada bukti dokumentasi
wkwkwkwkwkwkwkwwk
Wah tumben ne mau Bantu-bantu
masang…….secara gitu megang sapu aja pada ga mau……..
hari yang seharusnya menjadi hari bahagia
sekaligus bangga……ya bangga karena semua missi udah selesai alias komplit, dan
kita udah berusaha mengabdi dan membaur dengan masyarakat yang beraneka
ragam…..ada anak-anak kecil, remaja, anak-anak dewasa atau anak muda karang
taruna, ibu-ibu , bapak-bapak, nenek-nenek dan kakek-kakek……. Semua punya ciri
khas masing-masing dan tergantung kita gmn cara pendekatan dan penyesuaian diri
kita sama lingkungan……..tapi semua berjalan lancar alhamdulilah dan ga ada
kasus yg berarti di bandingkan dengan kelompok lainnya…..ada yg kehilangan
lah…. Ada yg di
jahilin sama warga masyarakat sendiri , sampe berantem dan banyak lagi………tapi
justru hari yg bahagia malah jadi hari berat buat kita-kita…..kita semua ga
sadar kalo kita ga akan pernah tau apa mungkin kita bisa ketemu mereka
lagi???....atau bisa ngobrol sepatah dua patah kata, bertukar
pikiran…memasak….canda gurau….... dan bahkan kita pun g sadar dengan rekan
sesama kita…apa mungkin kita bisa kumpul dan berbincang seperti saat itu???? …...justru
mereka semua yg mengingatkan akan hal itu…air mata…..nasehat dan senyum yg di
buat ketika mereka merasa kehilangan……nama –nama kita pun di sebut diantara
mereka……hanya sekedar memanggil…mungkin terakhir…dan yg terberat saat emak…ya
emak yg sudah kita anggep mak sendiri…. Yg selalu membantu…membawa air di
punggungnya dari kejauhan…..ya karena di tempat kami ga ada wc,air dan
sebagainya….emak orang yg sederhana…..tapi kaya akan kebaikan yang ia
buat……..saat emak nanggis…….saat terberat,,,,,,,bagi kami….. emak meluk ali
sambil nangis…disaat itu gw kaburrrrrrrr..karena yg lain sedang sibuk dangan
menyiapkan diri…gw takut juga tar kalo ikut-ikutan dalam aliran melow…ya beliau
sayang ….kami semua tau beliau saying sama semua……dan bak pun menangis……..jujur
ini terasa berat kenapa jadi kerasa cepet banget ni waktu….perasaan baru
kemaren ngejalanin misi ga taunya udah hari terakhir aje ….beda banget sama
perasaan waktu baru kali pertama dateng ke lokasi yang ngerasa waktu lama
banget berjalan dan pengen cepet-cepet berakhr…… yg met tinggal bunian….. met
tinggal bak…. met tinggal mak….. met tinggal kule…. Met tinggal sekre….. dan
met tinggal semua…..termasuk kalian…… The end