Selasa, 31 Juli 2012

teruslah berbuat baik :)



teruslah berbuat baik...
berkata baik....
memberi nasehat yang baik...
walaupun tidak ramai orang mengenalimu,
cukuplah allah yang mengenalimu lebih daripada yang lain.
jadilah seperti jantung yang tidak terlihat tapi terus berdenyut setiap saat hingga membuat kita terus
hidup menjelang akhir hayat,

setiap yang baik itu datangnya dari allah, manakala yang buruk itu datangnya dari kelemahan diri kita sendiri.
saat kita berkata "INGIN",
                   namun qadar allah berkata "TUNGGU".

saat air mata "MENETES",
                  namun qadar allah berkata "TERSENYUMLAH"

saat segalanya terasa "MEMBOSANKAN",
                    namun qadar allah berkata "TERUSKANLAH MELANGKAH".....



my bro...

Jumat, 23 Maret 2012

Totto-chan (sekolah baru episode 3)

Sekolah baru

Totto-chan berhenti melangkah ketika melihat gerbang sekolah baru itu. Gerbang sekolahnya yg dulu terbuat dari pilar-pilar beton yg halus. Nama sekolah tertera di sana dengan huruf-huruf besar. Tapi gerbang sekolah baru ini hanya terdiri atas dua batang kayu yg tidak terlalu tinggi. Kedua batang itu masih ditumbuhi ranting dan daun.
            “gerbang ini tumbuh,” kata totto-chan “mungkin akan terus tumbuh sampai lebih tinggi dari tiang telepon!”
            Kedua “tiang gerbang” itu memang pohon hidup, lengkap dengan akar-akarnya. Ketika berjalan mendekati tiang-tiang tersebut, totto-chan harus memiringkan kepalanya untuk membaca nama sekolah, karena nama papanya terpasang miring akibat tertiup angin.
            “TO-mo-e Ga-ku-en.”
            Totto-chan hendak bertanya pada mama apa artinya “Tomoe”, tapi matanya melihat sekilas sesuatu yg membuatnya mengira dirinya bermimpi. Dia berjongkok lalu mengintip ke balik semak-semak agar bisa melihat lebih jelas. Dia tidak bisa mempercayai penglihatanya.
            “mama, itu kereta sungguhan, ya? Di sana, di halaman sekolah!”
            Untuk ruang kelas, sekolah itu menggunakan enam gerbong kereta yang sudah  tidak terpakai. totto-chan merasa seperti sedang bermimpi. Bersekolah di gerbong kereta!
            Deretan jendela di gerbong-gerbong itu berkilauan di terpa sinar matahari pagi. Tapi sepasang mata gadis cilik berpipi merah jambu yang memandanginya dari balik semak-semak lebih bercahaya lagi.

 episode 3....
(by tetsuko kuroyanagi)

Totto-chan (Gadis cilik di jendela eps 2)


Gadis cilik di jendela

Mama merasa khawatir krntotto-chanpernah di keluarkan dari sekolah, meskipun dia baru mulai bersekolah. Sungguh aneh, baru kelas satu SD sudah dikeluarkan dari sekolah.
            Kejadian seminggu yg lalu. Mama di panggil wali kelas totto-chan yg langsung berbicara tanpa basa-basi. “putri anda mengacaukan kelas saya. Saya terpaksa meminta anda memindahkan ke sekolah lain.” Kemudian ibu guru muda yg manis itu mendesah. “kesabaran saya benar-benar sudah habis.”
            Mama kaget sekali. Apa yg dilakukan totto-chan hingga mengacaukan seluruh kelas? Pikirnya menebak-nebak.
            Sambil mengedip-ngedip gugup dan merapi-rapikan rambutnya yg di potong pendek model laki-laki, guru itu menjelaskan, “ya, misalnya, dia membuka dan menutup mejanya ratusan kali. Saya sudah menjelaskan bahwa murid2 tak boleh membuka dan menutup mejanya kecuali untuk mengambil atau memasukan sesuatu. Eh, putri anda malah jadi terus-terusan mengeluarkan dan memasukan sesuatu-- mengeluarkan atau memasukan buku catatan, kotak pensil, buku pelajaran, atau apa saja yg ada di mejanya.
            “misalnya, wkt pelajaran menulis abjad, putri anda membuka meja, mengeluarkan buku catatan, lalu menutup meja dengan membantingnya. Kemudian dia membuka meja lagi, memasukan kepalanya, mengeluarkan pensil, cepat2 membanting tutupnya, lalu menulis ‘A’. kalau tulisannya jelek atau salah, dia akan membuka meja lagi, mengeluarkan penghapus, menutup meja, menghapus huruf itu, kemudian membuka dan menutup meja lagi untuk menyimpan penghapus—semua itu dilakukan dengan cepat sekali.
            “ketika sudah selesai mengulang menulis ‘A’, dia memasukan kembali semua peralatannya ke bawah meja, satu per satu. Dia memasukan pensil, menutup meja, lalu membukanya lagi untuk memasukan buku catatan. Kemudian, ketika dia sampai ke huruf berikutnya, dia mengulang semuanya—mula-mula buku catatan, lalu pensil, lalu penghapus—setiap kali melakukan itu dia membuka dan menutup mejanya. Itu membuat saya pusing. Tapi saya tak bisa memarahinya karena dia selalu membuka dan menutup mejanya dengan alasan yg benar.”
            Bulu mata panjang guru itu bergetar samakin cepat ketika dia membayangkan kejadian yg dicertiakannya.
            Tiba-tiba mama mengerti mengapa totto-chan sering sekali membuka dan menutup mejanya. Dia ingat bagaimana bersemangat totto-chan wkt pulang sekolah di hari pertama. Katanya, “sekolah asyik sekali! Mejaku di rumah ada lacinya yg bisa di tarik, tapi meja di sekolah ada tutupnya yg bisa di buka keatas. Meja itu seperti peti, dan bisa menyimpan apa saja di dalamnya. Keren sekali!”
            Mama membayangkan totto-chan yg dengan riang membuka dan menutup meja barunya. Mama tidak mengaggap itu perbuatan nakal. Lagi pula, totto-chan pasti akan berhenti melakukan jika sudah bosan. Tapi mama hanya berkata begini pada ibu guru, “akan kunasehati dia tentang hal itu.”
            Nada suara guru itu meninggi ketika melanjutkan, “saya tdk akan hilang kesabaran kalau hanya itu masalahnya.”
            Mama jadi salah tingkah ketika guru itu mencodongkan badanya ke depan. “kalau dia tdk membuat kegaduhan dengan mejanya, dia berdiri. Selama jam pelajaran!”
            “berdiri?di mana?” Tanya mama kaget.
            “di depan jendela,” jawab guru itu ketus.
“kenapa dia berdiri di depan jendela?” Tanya mama heran.
            “agar dia bisa memanggil pemusik jalanan!”guru itu nyaris menjerit.
            Inti cerita guru itu adalah, setelah satu jam membuka menutup mejanya, totto-chan meninggalkan tempat duduknya lalu berdiri di depan jendela, memandang ke luar. Kemudian, ketika guru itu mulai berfikir selama totto-chan tidak membuat keributan biar saja dia berdiri di sana, gadis cilik itu tiba-tiba memanggil pemusik jalanan yg berpakaian kumuh.
            Sesuatu yg membuat totto-chan senang tapi bagi gurunya menjengkelkan yaitu kenyataan bahwa kelas mereka terletak di lantai dasar dengan jendella menghadap ke jalan. Antara dinding sekolah dan jalan yg hanya di batasi pagar tananman rendah. Jadi, siapapun yg ada di dalam kelas bisa dengan mudah bercakap-cakap dengan orang yg lewat di jalan. Ketika totto-chan memanggil mereka, para pemusik jalanan itu langsung mendekati jendela kelas. Lalu, kata guru itu,totto-chan mengumumkan kepada seisi kelas, “mereka datang!” dan anak2 berlarian ke jendela sambil memanggil-manggil para pemusik itu.
            “mainkan lagu,” kata totto-chan. rombongan kecil itu, yg biasanya melewati sekolah tanpa suara, memainkan musik mereka keras2 di depan murid-murid. Maka terdengarlah lengking nyaring clarinet, bunyi gong, gendering, dan samisen—alat musik petik khas jepang. Guru yg malang itu hanya bisa menunggu dengan sabar sampai kegaduhan selesai.
            Akhirnya, setelah lagu selesai, para pemusik itu pergi dan murid-murid kembali ke tempat duduk masing2. semua, kecuali totto-chan. ketika guru bertanya, “mengapa kau tetap berdiri di depan jendela?”
            Totto-chan menjawab dengan sunguh2, ‘mungkin pemusik yg lain akan lewat. Lagi pula, saying kan, kalau kita sampai tidak melihat rombongan yg tadi kembali.”
            “sekarang anda pasti bisa membayangkan betapa kelakuannya membuat kelas menjadi kacau, kan?” kata guru itu emosi. Mama mulai bersimpati padanya ketika dang guru meneruskan dangan suara yg semakin meninggi,” “lagi pula, selain itu….”
“apalagi yg dilakukan?” Tanya mama dengan perasaan makin tak enak.
“apa lagi?” seru guru itu. “kalau saja saya bisa menghitung apa saja yg dilakukannya, saya tidak akan meminta anda memindahkanya ke sekolah lain.”
Guru itu berusaha menenagkan diri, kemudian memandang mama lekat-lekat. “kemarin, totto-chan berdiri di depan jendela seperti biasa. Saya terus mengajar, mengira dia menunggu para pemusik jalanan itu. Tiba-tiba dia berteriak kepada seseorang, ‘hei, kau sedang apa?’ dari tempat saya berdiri saya tidak bisa melihat siapa yg diajaknya bicara, jadi saya hanya bisa menebak2 apa yg sedang terjadi. Kemudian dia berteriak lagi, ‘kau sedang apa?’ dia tdk bicara pada seseorang di jalan tapi pada seseorang yg berada entah di mana.
            “saya jadi penasaran dan mencoba mendengarkan jawaban, tapi tak ada yg menjawab. Meskipun demikian, putri anda terus menerus berseru, ‘kau sedang apa?’ begitu seringnya hingga saya tak bisa mengajar. Akhirnya saya pergi ke jendela untuk melihat siapa yg diajak berbicara. Ketika menjulurkan kepala keluar jendela dan mendongak, saya melihat sepasang burung wallet sedang membuat sarang di bawah atap teritisan. totto-chan berbicara pada sepasang burung wallet!
            “anda tahu, saya memahami anak2 dan saya tidak mengatakan bahwa berbicara kepada burung walet itu tidak masuk akal. Saya hanya merasa, tidaklah perlu bertanya kepada sepasang burung wallet apa yg sedang mereka kerjakan ketika kita sedang mengikuti pelajaran.”
Sebelum mama sempat membuka mulut untuk meminta maaf, guru itu sudah melanjutkan, “ada lagi masalah di pelajaran menggambar. Saya meminta anak-anak menggambar bendera jepang. Semua anak menggambar dengan benar, tapi putri anda menggabar bendera angkatan laut—anda tahu kan, yang bergambar matahari dengan garis-garis sinar. Biarkan saja, pikir saya. Tiba-tiba dia mulai menggambar rumbai-rumbai di sekeliling bendera. Rumbai-rumbai! Bayangkan, seperti rumbai-rumbai pada panji. Mungkin dia pernah melihatnya entah dimana.
            “sebelum saya sadar apa yg dilakukannya, dia telah menggambarkan rumbai kuning sampai ke pinggir kertas dan terus menggoreskannya di atas mejanya. Anda tahu, benderanya dia gambar hampir sehalaman penuh, jadi tak ada tempat cukup untuk rumbai-rumbainya. Dia mengambil krayon kuning lalu membuat ratusan garis yg menggores sampai melewati pinggir kertas. Jadi, waktu dia mengangkat kertasnya, mejanya penuh dengan coretan kuning yg tak bisa di hapus betapapun kerasnya kami berusaha. Untunglah, garis-garis itu hanya memenuhi tiga sisi.”
            Karena bingung, mama cepat2 betanya, “apa maksud anda” hanya tiga sisi.”
            Meskipun tampak mulai capek, guru itu masih berusaha menjelaskan. “dia menggambar tiang bendera di bagian kiri bendera, jadi rumbai-rumbainya hanya ada di tiga sisi bendera itu.”
            Mama merasa agak lega. “oh, begitu, hanya di tiga sisi.”
            Pada saat itu, ibu guru berkata pelan, sambil memberi tekanan pada setiap kata yg diucapkannya, “tapi sebagian besar gambar tiang bendera itu juga berada di luar kertas, dan sekarang masih ada di meja.”
            Setelah berkata demikian, guru itu bangkit berdiri lalu mengucapkan kata2 penutup dengan dingin, “saya bukan satu-satunya guru yg kesal. Guru di kelas sebelah juga mendapat kesulitan.”
            Jelas mama harus melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah itu. Ini tidak adil bagi murid2 yg lain. Mama harus mencari sekolah lain, sekolah yg bisa memahami dan mengajari putri ciliknya untuk menyesuaikan diri dengan orang lain.
            Sekolah yg sedang mereka tuju ditemukan mama setelah mencari kemana-mana.
            Mama tidak bilang kepada totto-chan bahwa dia di keluarkan dari sekolah. Dia tahu, totto-chan takkan mengerti mengapa dia di anggap telah berbuat salah dan mama tidak ingin putrinya menderita tekanan batin, jadi diputuskannya untuk tidak memberi tahu totto-chan samapi dia dewasa kelak. Mama hanya berkata, “bagaimana kalau kau pindah ke sekolah baru? Mama dengar ada sekolahan yg sangat bagus.”
            “baiklah,” kata totto-chan setelah berfikir cukup lama. “tapi…”
            Apa lagi ini? Pikir mama. Apakah dia tahu bahwa dia di keluarkan dari sekolah?
            Tapi sesaat kemudian totto-chan hanya bertanya begini dengan riang, “menurut mama, para pemusik jalanan akan melewati sekolah baruku, tidak?”

episode 2..... 
(by tetsuko kuroyanagi)

Totto-chan (Stasiun kereta eps..1)


Stasiun kereta

Mereka turun dari kereta oimachi di stasiun jiyugaoka. Mama menggandeng totto-chanm elewati pintu pemeriksaan karcis.totto-chan yang jarang sekali naik kereta, enggan mengulurkan karcisnya yg berharga. Ia memegangi karcisnya erat-erat.
            “bolehkah aku menyimpannya?”totto-chan bertanya kepada petugas pengumpul karcis.
            “tidak boleh,” jawab petugas itu sambil mengambil karcis dari tangannya.
Totto-chan menunjuk kotak yg penuh dengan karcis. “itu semua punyamu?”
            “bukan, itu milik stasiun kereta,” jawab petugas itu sambil mengambil karcis dari orang-orang yg keluar stasiun.
            “oh.”totto-chan memandang kotak itu dengan penuh minat, lalu melanjutkan, “kalau sudah besar, aku mau jadi penjual karcis kereta!”
            Petugas pengumpul karcis itu memandangnya untuk pertama kali. “anak laki-lakiku juga ingin bekerja di stasiun kereta. Mingkin nanti kalian bisa bekerja sama-sama.”
            Totto-chan bergeser, menjauh selangkah agar bisa memandang si petugas pengumpul karcis. Laki-laki itu bertubuh gemuk, berkacamata, dan kelihatan berhati baik.
            “mmm.”totto-chan berkacak pinggang dan mempertimbangkan gagasan itu dgn sungguh2. “ aku tak keberatan bekerja dgn anakmu,” katanya. “aku akan memikirkannya. Tapi sekarang aku sedang sibuk karena aku mau pergi ke sekolahku yang baru.”
            Ia lari ke tempat mama menunggu sambil berteriak, “aku ingin menjadi penjual karcis!”
            Mama tdk kaget. Dia hanya berkata, “kukira kau ingin menjadi mata-mata.”
            Berjalan sambil memegangi tangan mama,totto-chan ingat, sampai kemarin dia masih yakin ingin menjadi mata-mata. Tapi asyik jg kalau harus mengurusi sekotak penuh karcis kereta !
            “aku tahu!” gagasan hebat terlintas di kepalanya. Dia menengadah memandang mama, lalu berteriak keras-keras, “bukankah aku bisa jadi penjual karcis yg sebenarnya mata-mata?”
            Mama tdk menjawab. Wajah cantiknya yg di tudungi topi felt berhiasakan bunga2 mungil tampak serius. Sebenarnya mama sangat cemas. Bagaimana kalau sekolah baru itu tidak mau menerima totto-chan? Dia memandang totto-chan yg melompat-lompat sepanjang jalan sambil berbicara pd dirinya sendiri.totto-chan tidak tau mama merasa khawatir. Jadi ketika mata mereka bersitatap dia berkata riang,”aku berubah pikiran. Aku akan bergabung dengan kelompok pemusik jalanan yg selalu berkeliling sambil mengiklankan toko2 baru!”
            Suara mama terdengar putus asa ketika berkata, “ayo cepat! Kita bisa terlambat. Kita tdk boleh membuat kepala sekolah menunggu. Jangan ceriwis. Perhatikan jalanmu dan berjalanlah dengan benar.”
            Di depan mereka, di kejauhan, gerbang sebuah sekolahn kecil mulai kelihatan.
 episode 1....
(by tetsuko kuroyanagi)

TOTTO-CHAN gadis cilik di jendela (ringkasan)

totto-chan

 gadis cilik di jendela

ringkasan....

Ibu guru menganggap totto-chan nakal, padahal gadis cilik itu hanya punya rasa ingin tahu yg besar. Itulah sebabnya ia gemar berdiri di depan jendela selama pelajaran berlangsung. Karena para guru sudah tidak tahan lagi, akhirnya totto-chan dikeluarkan dari sekolah.
            Mamapun mendaftarkan totto-chan ke tomoe gakuen.totto-chan girang sekali, di sekolah itu para murid belajar di gerbong kereta yg dijadikan kelas. Ia bisa belajar sambil menikmati pemandangan di luar gerbong dan membayangkan sedang melakukan perjalanan. Mengasikan sekali, kan ?
            Di tomoe, para murid juga boleh mengubah urutan pelajaran sesuai keinginan mereka. Ada yg memulai hari dengan belajar fisika, ada yang mendahulukan menggambar, ada yg ingin belajar bahasa dulu, pokoknya sesuka mereka. Karena sekolah itu begitu unik,totto-chanpun merasa kerasan.
            Walaupun belum menyadarinya,totto-chan tidak hanya belajar fisika, berhitung, musik, bahasa, dan lain-lain di sana. Ia juga mendapatkan banyak pelajaran berharga tentang persahabatan, rasa hormat dan menghargai orang lain, serta kebebasan menjadi diri sendiri.

 

Senin, 27 Februari 2012

KU PERNAH MENGENAL MU…. 23 februari 1987-2012


Seorang yang ku kenal, teman, kawan bahkan sahabat…..
Selalu berjuang tanpa henti…..
Walau tubuh nya seperti tak mampu…..
Rasa letih, lelah, yang ia rasa
Hanya mampu ia tunjukan dengan wajah yang tersenyum……

            Seorang yang ku kenal pendiam….
            Namun tegar dalam menghadapi alur dari kehidupan ini….

Ku kenal kau saat di bangku sekolah menengah pertama….
Satu ruangan dengan mu serasa tak begitu lama…
Namun cukup bagi ku untuk pernah mengenal mu…
Seorang yang pintar namun tak banyak yg  mengetahui….
Rendah hati yang kau miliki membuat mu tak begitu terkenal…

Saat di bangku sekolah menengah umum …
Ku tau kau pun masih sama dengan ku…
Walau qt tak pernah dalam satu ruangan yang sama…
Namun tetap …ku pernah mengenal mu….

            Disaat bangku perguruan tinggi pun kau masih tetap sama….
            Tercatat sebagai salah satu mahasiswa perguruan tinggi negri di bandung
            Tetap tersenyum dan rendah hati….
           
Begitu lama ku tak menyadari qt tak pernah bertemu….
Ya …sejak di bangku sekolah menegah umum….
Qta tak pernah bertemu…

Saat kau pergi merantau ke pulau sebrang,
untuk melaksanakan tugas mulia yang engkau emban dari tempat mu mencari ilmu..
Tak lama memang kau disana….
Tiga bulan lamanya kau harus membagi ilmu mu…..


disaat tugasmu telah selesai…
kau masih sempat dan menyempatkan diri singgah di tempat ku sementara disana…
walau pun hanya beberapa hari sebelum kepulangan mu ke tempat asalmu….


akhirnya ku, kau dan kita dapat bertemu….
Di tempat ku mencari ilmu ini……
Tak lama memang kawan…
Namun itu cukup untuk mengenal

Maaf hanya ada….
            Tempat yang seadanya…
            Makanan yang seadanya…
            Seadanya yang sebenarnya…

Namun kau tersenyum….
Ini lebih dari seadanya
Di banding dengan tempat tugas yang ia emban selama 3 bln….

Tak lama memang kau disana….
Tiga bulan lamanya kau harus membagi ilmu
Namun cukup bagi ku pernah mengenal mu…
            Saat kau baru sampai…
            Banyak cerita yg kau berikan selama 3 bln kau mengajar….(kab.ketahun)
            Cerita yang susah sampai cerita yang membuat kau tertawa dengan sendirinya…
            Cukup kawan mandilah masih ad wkt beberapa hari untuk bercerita
            Sebelum engkau cek in dan lepas landas meninggalkan kota ini…(mqn tak kembali)
Akhirnya kau tau kampus ku…
walau tak semua ku tunjukan karena masalah waktu….
Rasanya bermain basket di sore hari….
Cerita murid-muridmu saat pelepasan mu….

Akhirya kau pun prg setalh bbrp hari di kota ini (kota bgkoeloen)
           
Saat itu kau masih tersenyum…..

Cukup lama rentang waktu kita bertemu …
Saat itu 2010 dan saat ini 2012….

Akhirnya ku mengunjungi mu…
Namun agak berbeda….
Kau terlihat lesu dan lemas saat itu…
Ya karena saat itu kau sedang sakit…..
Namun sudah agak baikan kau berucap …..(dengan tersenyum…)
karena bisa berjalan sedikit demi sedikit….

Saat ku mengujungi mu tuk yang ke dua kali…
Kau pun masih agak tampak lesu
walau tak selesu saat pertamu kali ku bertemu diri mu waktu lalu
saat itu ….saat beberap hari selepas bulan suci….
Ku tak curiga apapun karena kau sudah tampak agak sehat….

Beberapa lama kemudian kau pun beraktifitas kembali ke bandung….
Menyelesaikan beberapa hal yg belum selesai….
Ya…tinggal sedikit kawan….perjalananmu untuk menempuh gelar itu…
Sempat berkomunikasi walau hanya dengan tulisan…
Namun beberapa hari ini ku bertanya tak pernah membalas…
Semangat kawan mungkin kau sedang sibuk…..
Pada akhirnya ku mendapat kabar bahwa kau telah…..
T i a d a ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Tak banyak ucap….
Karena ku tak percaya….
Org yg pertama mengabari ku justru org yg selalu ia tanyakan kabarnya,….
Ku hanya
Tak tau
Apa
Tak mungkin
Terakhir ia tersenyum dan tak banyak bercerita….
Saat bertemu,,,,
Ku coba tuk mencari tau…
Dan teryata pagi itu ku temui tempat tinggal yang baru untuknya,,,,
Tempat ia berbaring…..
Ku msih tak percaya….
Saat ku lihat tanah yang masih basah…..
Dan nama yang tak asing bagi ku tertulis disana….
Ku..
Hanya…
Diam…

Ku pun cb tuk tersenyum
Karena ia tak pernah mengeluh tentang hidupnya….

Ku coba tersenyum
Karena ia selalu tersenyum

Ku cb tersenyum
Karena pasti saat ini ia tersenyum

Pasti saat ini kau melihat sungai yang airnya terbuat dari susu dan madu kawan…..
Tempat yang sengaja diberikan untukmu
Entah dimana itu tempatnya…tapi ku yakin itu…..
Tak  perlu cemas kawan…
Karena kau tidak sendiri…..
Ini hanya masalah waktu….
Sampai saat itu aku, mereka atau bahkan dia dan semua
Menyusul mu…..

Dan kau menyadarkan ku bahwa
Hidup ini terlalu singkat…..  
                       bila hanya di gunakan untuk bersedih dan menyalahan diri sendiri dan orang lain......

terima kasih kawan..........


Note :

(Assalamualaikum, saya kakanya pambudi utomo, ingin mengabarkan berita duka, pambudi utomo meninggal dunia kemarin sore jam 16.30 di rumah sakit persahabatan. Saya mohon maaf bila pambudi mempunyai salah yang di sengaja ataupun yang tidak di sengaja. (24 februari 2012))

                                                                                                                                       25 februari 2012

Rabu, 16 November 2011

Memmories of KULE


MEMMORIES OF LUKANG KULE
SEKRETARIAT
KKN UNIB PERIODE KE 55
JULI -31 AGUSTUS 2008
DESA TANJUNG BUNIAN
KEC. LUNGKAKNG KULE
KAB. KAUR

Cerita punya cerita awal bulan juli 2008 para pengelanan ketemu satu sama lain dan ga sengaja. akhirnya kumpul dan ngejalanin kewajiban yang emang mesti dijalanin…..awal mula dan jadi titik temu di rektorat……… 


Keliatannya rame tapi sebenernya di kecamatan yang punya 6 desa ini mesti harus di bagi bagi berdasar sama tempat tugas masing masing anggota. Jadi kurang lebih dan kalo ga salah kira kira 7-6 orang dan kebetulan untuk rangers yang kebagian di tanjung bunian sector J jumlahnya 7.


Mulai dari mana yak….. tampat para rangers ketemu lumayan jauh dari lokasi keberangkatan….waktu itu kita nyewa mobil buat berangkat ke lokasi…. Sebelum berangkat malemnya sempet brefing dulu dan ngumpulin barang di tempat salah satu anggota…..ya ngebahas besok jam keberangkatan terus barang bawaanya gimana…..pokoknya ape aje dahhhhh…..

Dah pagi berangkat dah naek motor ke sawah lebar …tampat kumpul sekaligus titik temu buat berangkat……wah masih sepi kalo ga salah inget waktu itu…ckckckckckckckckc yah gara-gara numpang berangkat jadi ikut aje dah…….

Wahhhhh penuh….sumpekkkk barang…….enak dah yg naek motorrrrrrrr
Kalo ga salah sampenya di lokasi udah agak sore…tapi lumayan dapet durian euy dari kepala desa…pas banget mommentnya..duren duren….

Baru sampe dan belum beres beres dah banyak tamu yang dateng…..waduhhhhhhhh dah kaya semut aje ngerumunin gula…ckckckckck cape cape cape…..perlu istirahat……
Nahhh akhirnya bisa juga makan setelah tamu dah pada pulang……tidor tidor tidor….





tanjung bunian…..tepatnya desa tanjung bunian kecamatan lungkang kule kabupaten kaur, agak sedikit kaget soalnya belum pernah denger nama tempatnya apalagi pergi kesono…….wah-wah-wah teryata eh teryata tempatnya jauh….di ujung dan terpencil banget…..untung udah ada listrik yah walapun Cuma malem dan itu pun buat lampu doang…… awal mula pertama tinggal dan kumpul masih agak canggung dan biasa-biasa aje….tiap orang juga mikir mudah-mudahan cepet selesai ni misi dah kaga betah….. semua serba ribet…mau mandi ribet….mau buang air kecil aja ribet….di sekre kita-kita belum ada wc…..apa lagi sumur…….ga ada…….ribettttttttttttttttttttttt dah……. Minggu pertama berat…..minggu ke dua dah ada mulai penyesuiaan…tiap malem brefing buat ngomongin masalah yg ada….masalah kecil pun masuk di brefingin…ckckckckckckckck masalah yg duduk di pojokan lah….yg diem tiap brefing lah…..yg males nemuian warga lah…banyakkkkkkkkkkkkk dah poko na………banyak kejadian sampe masalah yg udah jadi bumbu  dalam rujak kami…..masalah interen lah…cinta segitiga lah….pada cemburu sama kordes lah gara-gara kordes kebanyakan waktu sama temen sendiri…padahal dulu akrab..sempet satu kamar….ckckckckckck ada yg cengeng lah gara-gara di puji aja….ada yg nangis lah gara-gara di sindir waktu brefing….ada yg cengeng lah waktu di bilang jgn ngomong di belakang…..ko pada cengeng yak…hedeuhhhhhhhhhhhhhhhh ni gara-gara cinta kordes ga buat mereka……….wah ribet juga dah kejadiannya…….
Kenalin kenalin bang….mbak…..mas…uda…..kak….bapak….ibu….kami kami ini…


Ini nih tempat tinggal yg nampung kami selama ngelakuin aktivitas di daerah lokasi.. sederhana tapi karena ke iklasan yg punya kami bersyukur dan ditampung disana… mks mak….bak…. mudah-mudahan selalu sehat…..amin

Ni tempat tinggal kami……selama ngejalanin aktivitas di lokasi di sini kami berkumpul, tinggal dan ngebahas semua kegiatan dari masing-masing program yang udah dan mau di jalanin sama tiap prajurit…… sederhanan yak……di dalem ada ruang tamu….trus ruang tengah dengan 2 kamar…..dapur dan ruang masak….untuk ruang masak ni khusus hanya untuk kayu baker aja…..tiap hari anak-anak cowo mesti piket untuk ngambil air untuk kebutuhan nyuci….masak…..minum…..dan wc bagi kaum cewe….wehhhh enak banget dahhhhhhhhhhhh…..maklumdi tempat kami ga ada sumber air dan wc…..jadi kalo untuk buang hajat numpang2 di tempat tetangga untuk yg cewe…kalo yg cowo si gampang di mana aje bisa wkwkwkwkwkwk ya ga furqon ali….hihihihihihihihihi biasanya perut udah di setel untuk jadwal ngetem pukul 07-10 pagi…..nah paling yg cewe pake aer buat buang aer kecil…..mana repot banget lagi kalo cewe buang aer kecil waktu malem-malem….hedehhhhhhhhh ribet juga dunia ini……………
Untuk urusan air terkadang cowo-cowo minta ke tetangga, jadi nimba dulu sampe jerigen-jerigen terisi penuh…baru di angkut pulang….kira-kira satu trip perjalanan bawa 3-4 jerigen yg muatan 20liter 2 buah sama 5 dan 10 liter…..wah-wah…..berat juga tugas cowo neh……yg cewe ngapaian ya………….nah biasanya cewe2 ni yiapin masakan buat makan pagi …siang….dan malem…dan mereka juga buat jadwal mereka sendiri…kapan mereka masak..nyuci piring…dan yapu….asikkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk



Waduh ngapain tu tong mejeng di depan pagi pagi buta gini……..
Sebelumnya sekre kami ga ada pagar kaya di atas…..tapi alhamdulilah ya sudah ada… sesuatu banget……
Noh mendinga liat emak emak ke ganjenan di bawah ni……wkwkwkwkwwkkw



Nah tu yg di atas kenalin kordes tanjung bunian…..mas suratmin….ngapain tu… ngisi minyak ..kaga ada listrik yak wkwkwkwkwwk oh ya tu kaya kenal tangan yg megang jerigen minyak……ckckckckckckckcinilah hidup dengan kondisi listrik tak selalu tersedia ,dengan daya 450……wah wah wah…….numpang numpanggggggg…


 aktivitas loka karya desa….
Ayo siapa yang mau pesen lagi……pesen-pesen….. pesen apa biar di catet……

Wah acara ini ibarat acara perkenalan diri, maksud dan tujuan dating ke desa…….
Yah ibarat permisi ma masyarakat situ….. acaranya malem dan yang buat oarng-orang binggung waktu cara mengundang dan menginformasikan adanya acara pake kentongan kaya jualan bakso gitu….bakso…bakso….eh salah maksudnya hamper sama kaya gitu…. Kentongan di pukul sambil di bawa jalan keliling desa sambil teriak-teriak (maksudnya ngomong) nanti malam ada pertemauan di balai desa….. unik kan………….
Malem nya kita di sambut ma masyarakat dengan posistif dan antusias………….




Nah kenalin ni. Kawan ane…..jago maen bola, jago ngaji, jago ceramah pokoknya jago dah…….pa kbr antm sehat kah….


Perkenalkan nama saya Furqon Ali…….
Hobby maen bola atau  olah raga…..
Lebih banyak tertarik ikut organisasi ketimbang maen bola bekel……..


 Aktivitas ngajar ngaji…..
Pak guru ali kebanyakan senyum ni………….. jgn di ketawain dunkkkkkkk

 Belajar…belajar….kak ajarin dong…jgn ketawa aje bedue……ckckckckckckckck kak kenape keselek ciki yak……… pantesan cepet amat cikinya abis di toples….

 Yukkk kita yanyi….eh salah ngaji maksudnya………



Ini pada ngapain……bukannya ngajar ngaji…. Malah ngeliatin…..
 ku tersipu memandangnya………

 Banyak juga anak bimbingan dari pak ali ma bu eka yak………





 Kenalin ni…
Nama saya eka darmayanti
Hobi……masak, apa aja dah yang bisa di masak….


Seminar nasional tentang kewirausahaan membuat empe-empe

Buat empe-empe…….liat yak bu gini caranya……

Masukin tepung terus di aduk aduk sampe empuk…abis itu didiemin sampe jadi empe-empe….tungguin yak bu sampe jadi empe-empenya wkwkwkwkwkwkwkwkw……

 Duh cape juga yakkkkk…….ibu-ibu gulung terus….gulung….yang panjang yak bu biar enak……..wah emak-emak pada jago semua yak urusan gulung menggulung,,,,,,,,,,





Emak-emak sekalian…..jadi kalo ada suami ibu-ibu yang melakukan KDRT laporin aja sama satpam terdekat……hehehehe

Yang lagi panel sama emak-emak ni tentang KDRT serius amat mpokkkkk….






 kenalin nama saya eka sondang malau hobi masak dan beres-beres rumah……….
  
Ngajar juga termasuk hobi…..tapi ngehajarr  orang wkwkwkwkwkwk




 kenalin nama saya eka sondang malau hobi masak dan beres-beres rumah……….
 Kebetulan ne lagi kumpul ma emak-emak….yah numpang foto aje…….wkwkwkwkwkwkwkwk



Murah senyum dan tidak sombong…….rajin menabung…..
 Neh lagi asik ma pak ali buat plakat desa……asikkkkkkkkkkkkkkkk



 Ni anak-anak bimbingan kami…..
Acara 17san…….kalo g salah… yak mpok…



Aktivitas pemasangan batas desa
 Wah lagi pada ngapain bocah-bocah tu…….



Turun kan harga……
Turun kan harga…….
Turun kan harga…….







kenalin ni nama saya dian puspita
hobbi tidorrrrrrrrrr, males-malesan…… tapi tuk uang rela kerja keras dah................




 Aktivitas buat madding desa……

Masa kecil kurang bahagia yaa mbak……
 Gunting…tempel…guntung …tempel….



 wah anak didiknya keren-keren juga



Pada lagi ngapain mpok…. Maen congklak yak…..ko kaga ngajak-ngajak she……


 Woyyyyyyy mau dibawa kemana tu ayunan………







perkenalkan nama saya mbak Ana
hobi mengajar dan pengen jadi guru, gemar memasak













 Kenalin nama saya Je
Hobi kadang baca….kadang olah raga…..kadang maen game dan kadang-kadang ga tau mau ngapain……





Lagi belajar computer pak……
Sok ngerti amat dah tu muka…
Padahal kaga ngerti kan…..

ko yg di poto Cuma ini…emak-emak yg laen ya di sebelah kaga di kenaiin ckckckckckckck juru potonya gmn ni……



kondangan-kondangan yokkkkk……
makan-makan…..


 Waktunya mencari bahan baku untuk makan……nyok yari kinjing aei….kerang bahasa gaulnya…

Pagi-pagi dah bawa ember segala she……pada mau kemana empok-empok dan mas-mas bro……oh ya yari lauk yak…kasian banget mang dah abis uang dapur yak…….apa lagi ngehemat….tapi kayanya seru juga dah maen di aer yari kinjing aii apa kerang she….. serba belepotan…ada yang kepeleset segala….ada yang yemplung lah…… ada yg histeris lah…. Pokoknya ada lah…..ckckckckckckck kehidupan emang keras…..sebelum sampe mesti yebrang bunian river dulu….lewatin air tempat biasa orang-orang mandi…..nah kalau untuk nyari kerang biasanya pagi menjelang siang gitu biar ga ada yang mandi..soalnya kalo ada yg mandi bisa-bisa air ya butek dan kena marah ma orang yg lagi pada mandi di aliran bawah….nah akhirnya sampe di bendungan kecil…..ya walaupun ga sama kaya bendungan seluma tapi beda tipis ko (tipis situ relatif tergantung elu-elu dah) wkwkwkwkwkwkwkw
Sampe siang juga yarinya…….akhirnya dapet juga banyak se ember….wahhhhhh bisa buat sampe satu minggu nih,,,,,dan akhirnya pulanggggggg lumayan akhirnya dapetnya…sebenernya bukan dapetnya yg penting…..tapi waktu yarinya…..kondisinya… sama keadaanya waktu itu…..buktinya semua seneng kayanya….walaupun kerang yg didapet dah di olah atau dimasak tapi yg makan Cuma beberapa orang aj……..asikkkkkkkkkkkkkkkkkk
  




Biasanya sebelum ngejalanin aktivitas kita semua sarapan dulu…nah ni menu sarapan pagi mie goring…..telur ceplok dan biasanya ada sarden ya….kaya ya ga pernah berubah makananya dari pagi ampe sore ….wkwkwkwkwkwkwkkwkwkwkwkwkwwk abis sarapan yang mau ngajar…ngajar….yang mau buat mading…buat…yang mau tidur …ya tidur….


Wahhhhhhh ini suasana makan malem…..makaan…makan…malem……enak neh……kaya nay telur tuh….sarden tuh……wkwkwkwwkkwkwwkwkwkwwk ….mak ngeliat ape…cicekkk…..ape tokek….


Wahhhhhhhh ini waktu yg di tunggu-tunggu……..saatnya makannnnnnnnnnnnn yg lagi ga di sekre ayo pulang dulu…yg lagi maen bola ayo pulang dulu…yg lagi di mesjid ayo pulang dulu……makannnnnnnnnnnnnn………kumpul ma emak……wehhhhh makanan ya mewah bangetttttttt dah …mie gorengggg…..telur goroeng…… sarden…… wkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkk jago-jago ya masaknya ………….
Biasanya yg udah salat magrib……yg udah mandi….bis itu makan…. Nah abis makan biasanya kita ngisi waktu tuk maen domino….kalah potong jari….eh salah kalah corettt…wkwkwkwkwkwkwkwkwk


Waktunya pergi mandi..
Rame amat mau mandi aje.

Wah kompak banget neh mau ke kule aje…..ckckckckckckckckck jadi inget…. Waktu musim kemarau di sana susah banget aer…..kalo mau ke kule mesti jalan kurang lebih 1 – 2 KM dan yang bikin asikkkkkkkkk bukan Karen jauhnya aj tapi karena jalanya naek turun….wkwkwkwkwkwkwk abisssssssss dahhhhhh kakiiiiiiiiii otot semua,,,,,, bayangin aja kalo dua kali sehari……..ckckckckckckckckck
Air ya jernih dan bersih di bayar pas dengan pengorbanan…….kalo jadwal yuci juga ada biasanya tapi ampun dah jauhnya bawa ember yg di tumpuk-tumpuk pakean,,,,,,ceburrr…cebur….cebur ah……..



 Kule………
Pada ngapain tu……
ckckckckckckckckckck
 Kalo ga salah ini waktu mandi sebelum berakhir tugas dan beres-beres barang yak…………….


 speak……speak…….
Biar keliatan rajin….
wkwkwkwkwkwkwkwk


Wahhhhh kompak ya pada Bantu-bantu buat plakat….. neh pada rajin semua……. Dari penyediaan kayu dan papan sampe penyemprotan semuanya berjalan lancarrrrrrrrrrrrrrr
Potong-potong kayu…….buat huruf trus di potong-potong dan tempel ke papan abis itu di cat dah……….dan ga lupa buat ngucapain makasi ma bak yg dah Bantu yariin kayu untuk penyangga…….trus bantuin buat tapal batas desa………..repot juga kalo ga ada bak……alhamdulilah ya sesuatu ……semua lancrr walaupun agak telat dari waktu yg udah di tentuin (lama jadinya).

semangatttt…. semangattttttt



Pura-pura masang di depan foto……
Biar ada bukti dokumentasi wkwkwkwkwkwkwkwwk



Wah tumben ne mau Bantu-bantu masang…….secara gitu megang sapu aja pada ga mau……..


 Bersih-bersih pemakaman yok……rame-rame dah……awas kesambetttttttttt……………….





udah ah cape bis kerja seharian…….


Tidur – tidur waktunya………..

dan akhirnya kita pulang setelah itu……….



 hari yang seharusnya menjadi hari bahagia sekaligus bangga……ya bangga karena semua missi udah selesai alias komplit, dan kita udah berusaha mengabdi dan membaur dengan masyarakat yang beraneka ragam…..ada anak-anak kecil, remaja, anak-anak dewasa atau anak muda karang taruna, ibu-ibu , bapak-bapak, nenek-nenek dan kakek-kakek……. Semua punya ciri khas masing-masing dan tergantung kita gmn cara pendekatan dan penyesuaian diri kita sama lingkungan……..tapi semua berjalan lancar alhamdulilah dan ga ada kasus yg berarti di bandingkan dengan kelompok lainnya…..ada yg kehilangan lah…. Ada yg di jahilin sama warga masyarakat sendiri , sampe berantem dan banyak lagi………tapi justru hari yg bahagia malah jadi hari berat buat kita-kita…..kita semua ga sadar kalo kita ga akan pernah tau apa mungkin kita bisa ketemu mereka lagi???....atau bisa ngobrol sepatah dua patah kata, bertukar pikiran…memasak….canda gurau….... dan bahkan kita pun g sadar dengan rekan sesama kita…apa mungkin kita bisa kumpul dan berbincang seperti saat itu???? …...justru mereka semua yg mengingatkan akan hal itu…air mata…..nasehat dan senyum yg di buat ketika mereka merasa kehilangan……nama –nama kita pun di sebut diantara mereka……hanya sekedar memanggil…mungkin terakhir…dan yg terberat saat emak…ya emak yg sudah kita anggep mak sendiri…. Yg selalu membantu…membawa air di punggungnya dari kejauhan…..ya karena di tempat kami ga ada wc,air dan sebagainya….emak orang yg sederhana…..tapi kaya akan kebaikan yang ia buat……..saat emak nanggis…….saat terberat,,,,,,,bagi kami….. emak meluk ali sambil nangis…disaat itu gw kaburrrrrrrr..karena yg lain sedang sibuk dangan menyiapkan diri…gw takut juga tar kalo ikut-ikutan dalam aliran melow…ya beliau sayang ….kami semua tau beliau saying sama semua……dan bak pun menangis……..jujur ini terasa berat kenapa jadi kerasa cepet banget ni waktu….perasaan baru kemaren ngejalanin misi ga taunya udah hari terakhir aje ….beda banget sama perasaan waktu baru kali pertama dateng ke lokasi yang ngerasa waktu lama banget berjalan dan pengen cepet-cepet berakhr…… yg met tinggal bunian….. met tinggal bak…. met tinggal mak….. met tinggal kule…. Met tinggal sekre….. dan met tinggal semua…..termasuk kalian……
 The end