Jumat, 23 Maret 2012

Totto-chan (Stasiun kereta eps..1)


Stasiun kereta

Mereka turun dari kereta oimachi di stasiun jiyugaoka. Mama menggandeng totto-chanm elewati pintu pemeriksaan karcis.totto-chan yang jarang sekali naik kereta, enggan mengulurkan karcisnya yg berharga. Ia memegangi karcisnya erat-erat.
            “bolehkah aku menyimpannya?”totto-chan bertanya kepada petugas pengumpul karcis.
            “tidak boleh,” jawab petugas itu sambil mengambil karcis dari tangannya.
Totto-chan menunjuk kotak yg penuh dengan karcis. “itu semua punyamu?”
            “bukan, itu milik stasiun kereta,” jawab petugas itu sambil mengambil karcis dari orang-orang yg keluar stasiun.
            “oh.”totto-chan memandang kotak itu dengan penuh minat, lalu melanjutkan, “kalau sudah besar, aku mau jadi penjual karcis kereta!”
            Petugas pengumpul karcis itu memandangnya untuk pertama kali. “anak laki-lakiku juga ingin bekerja di stasiun kereta. Mingkin nanti kalian bisa bekerja sama-sama.”
            Totto-chan bergeser, menjauh selangkah agar bisa memandang si petugas pengumpul karcis. Laki-laki itu bertubuh gemuk, berkacamata, dan kelihatan berhati baik.
            “mmm.”totto-chan berkacak pinggang dan mempertimbangkan gagasan itu dgn sungguh2. “ aku tak keberatan bekerja dgn anakmu,” katanya. “aku akan memikirkannya. Tapi sekarang aku sedang sibuk karena aku mau pergi ke sekolahku yang baru.”
            Ia lari ke tempat mama menunggu sambil berteriak, “aku ingin menjadi penjual karcis!”
            Mama tdk kaget. Dia hanya berkata, “kukira kau ingin menjadi mata-mata.”
            Berjalan sambil memegangi tangan mama,totto-chan ingat, sampai kemarin dia masih yakin ingin menjadi mata-mata. Tapi asyik jg kalau harus mengurusi sekotak penuh karcis kereta !
            “aku tahu!” gagasan hebat terlintas di kepalanya. Dia menengadah memandang mama, lalu berteriak keras-keras, “bukankah aku bisa jadi penjual karcis yg sebenarnya mata-mata?”
            Mama tdk menjawab. Wajah cantiknya yg di tudungi topi felt berhiasakan bunga2 mungil tampak serius. Sebenarnya mama sangat cemas. Bagaimana kalau sekolah baru itu tidak mau menerima totto-chan? Dia memandang totto-chan yg melompat-lompat sepanjang jalan sambil berbicara pd dirinya sendiri.totto-chan tidak tau mama merasa khawatir. Jadi ketika mata mereka bersitatap dia berkata riang,”aku berubah pikiran. Aku akan bergabung dengan kelompok pemusik jalanan yg selalu berkeliling sambil mengiklankan toko2 baru!”
            Suara mama terdengar putus asa ketika berkata, “ayo cepat! Kita bisa terlambat. Kita tdk boleh membuat kepala sekolah menunggu. Jangan ceriwis. Perhatikan jalanmu dan berjalanlah dengan benar.”
            Di depan mereka, di kejauhan, gerbang sebuah sekolahn kecil mulai kelihatan.
 episode 1....
(by tetsuko kuroyanagi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar